Mobil Tenaga Surya (Solar Cell) |
Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Batterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara convensional engine dengan motor listrik (mobil Hybride). Berbagai teknologi yang berkembang terkait dengan mobil listrik ini, dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut :
Mobil Listrik “Batterai Operate" Mobil listrik jenis ini mengandalkan batterai sebagai sumber energi untuk menggerakkan kendaraan. Bagian yang sangat penting pada mobil listrik jenis ini adalah :
1). Motor listrik.
2). Batterai (AKI).
3). Charger (Alat pengisian ulang energi listrik pada AKI).
4). Sistem Kendali (Controller).
5). Managemen Energi (EMS) atau Energy managemen System
Mobil Hybrid Teknologi Mobil hybrid yang dipopulerkan oleh Toyota dan Honda ini, Sebagai solusi menghemat BBM dan mengatasi pencemaran lingkungan. Cara kerja mesin listrik dengan prinsip regenerative (isi ulang/recharging saat kendaraan sedang beroperasi) pada mesin hybrid, berbeda dengan mobil tenaga listrik penuh.
Mobil tersebut tidak bisa mengisi ulang listriknya. Bila listriknya habis, Batterai/aki harus di-charge secara khusus dengan waktu 8 hingga 12 jam (untuk teknologi charger onboard). Khusus mesin hybrid, mesin listriknya bisa mengisi ulang ke aki dengan memanfaatkan kinetic energy saat mengerem (regenerative brakeing). Bahkan sebagian energi mesin dari mesin bensin/solar/bio fuel saat berjalan listriknya bisa disalurkan untuk mengisi batterai/aki. Dengan sistem operasi seperti ini maka akan terjadi penghematan BBM. Di Kota Tokyo Jepang, truk dan bus sudah banyak yang memakai tenaga mesin system hybrid karena dinilai amat efisien/hemat BBM dan mengurangi polusi.
Jenis mesin hybrid secara umum ada yang memakai sistem paralel dan sistem seri, namun yang paling umum adalah parallel. Mesin listrik pada kendaran hybrid sebenarnya hanyalah sebagai penunjang atau bisa disebut booster, pada mesin utama yang memakai bensin ataupun solar. Mesin listrik yang kecil pada kendaraan jenis hybrid tak akan kuat menjalankan mobil secara normal. Perkembangan teknologi mesin hybrid memang kini semakin pesat. Begitu pula dalam pengisian ulang listriknya yang semakin canggih, cepat, dan tenaga mesin listriknya semakin besar.
Mobil Surya “Solar Car” Mobil tenaga surya atau tenaga matahari, adalah jenis kendaraan listrik yang menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energinya. Energi matahari ditangkap dengan menggunakan panel cell surya kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listrik yang berfungsi untuk memutar roda.
Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu/batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang.
Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya. 'Mobil Fuel Cell' Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hydrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni karena hidrogen ramah lingkungan.
Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat simpel, efektif dan bersih. Yakni dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik.
Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif ( kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen ( anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hydrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran 'dingin' di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil.
Agar dapat digunakan secara stabil maka pada mobil surya dilengkapi dengan tempat penyimpanan energy (energy storage) umumnya digunakan accu/batterai. Dilengkapai dengan alat control pengatur kecepatan maka mobil ini dapat melaju sesuai dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan yang dirancang.
Di Indonesia berkisar 12 tahun yang lalu mobil surya ini dikembangkan oleh mahasiswa ITS Surabaya. 'Mobil Fuel Cell' Fuel Cell adalah sebuah terobosan teknologi yang dilakukan oleh kalangan ilimuan dan industri mobil untuk mencari sumber energi alternatif penggerak mesin. Dan salah satu pilihan terkuat adalah bahan bakar hidrogen, dipilihnya hydrogen karena dianggap memenuhi dua alasan utama, yakni karena hidrogen ramah lingkungan.
Gas buang hasil pembakaran hidrogen sama sekali tidak mencemari lingkungan. Alasan kedua, karena secara alamiah hidrogen tersedia dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi. Hidrogen secara ekonomis dapat diperoleh dengan murah. Siklus air juga memungkinkan hidrogen tersedia dalam jangka panjang. Hidrogen merupakan salah satu pilihan kuat sebagai bahan bakar mobil masa datang, menggantikan peran bahan bakar minyak (BBM) yang tingkat polusinya tinggi dan makin tipis ketersediaannya di alam. Hidrogen bisa diperoleh dengan cara melalui proses meng elektrolisa air. cara ini dianggap tidak mengubah keseimbangan alam, sangat simpel, efektif dan bersih. Yakni dengan teknik elektrolisa air dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga listrik.
Caranya dua elektroda dibenamkan ke dalam bak berisi air, untuk memancing hidrogen. Ion-ion hidrogen yang bermuatan positif ( kation) berkumpul di sekitar katoda negatif. Sedangkan ion-ion oksigen ( anion) dikumpulkan menuju anoda positif. Dengan begitu terbentuklah hidrogen dalam bentuk gas. Setelah hydrogen dalam bentuk gas didapatkan, maka melalui teknologi pembakaran 'dingin' di dalam sebuah sel listrik, yang hasilnya berupa tenaga listrik untuk menggerakkan mobil.
Sumber : http://mobilhibrid.blogspot.com/2012/11/mobil-tenaga-surya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar